Tips Mendidik dan Mencegah Anak Agar Tidak Berbicara Kasar

Nah, jika sudah begini tentu saja kita akan kesal dan jengkel. Bagaimana bisa diusia mereka yang masih begitu kecil, kata-kata tersebut mereka lontarkan dengan mudah pada orangtuanya. Masih untung jika mereka hanya melakukannya dengan khilaf dan hanya saat itu saja. Lantas bagaimana jika hal serupa mereka ucapkan pada oranglain, seperti pada ayah anda atau kakek neneknya saat berkunjung. Sudah pasti, hal ini akan tentu saja mempermalukan anda, belum lagi penilaian orangtua suami pada diri anda yang dianggap tidak becus mendidik anak akan menjadi hal yang menakutkan dan memalukan untuk dihadapi.

mencegah anak berbicara kasar

Perilaku anak dengan berani menuturkan kata-kata kasar, bisa jadi didapatkan sebagai bentuk imitasi dari lingkungannya. Imitasi atau meniru adalah hal yang lumrah yang terjadi pada anak, terutama anak balita. Imitasi juga merupakan bagian dari cara belajar yang penting pada diri anak, terutama untuk anak dengan usia 2 sampai 3 tahun, sebaliknya ketika anda mendapati anak balita anda tidak memiliki kemampuan untuk meniru, maka orangtua harus “aware” bahwa terjadi “sesuatu” dengan perkembangannya.

Namun yang jadi masalah disini, jika hal-hal yang ditiru oleh si anak adalah hal yang positif dan baik maka hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Hanya saja, ketika balita kita meniru hal-hal yang buruk, bahkan jika sampai mengaplikasikannya ditempat yang salah, maka inilah yang menjadi masalah besar.

Perlu diketahui, bukan hanya lingkungan masyarakat yang berpengaruh pada diri anak-anak. Pola asuh dan lingkungan keluarganya pun ikut menentukan pembetukan karakter pada diri mereka. Orangtua adalah “sumber materi belajar” yang paling dekat dengan anak-anak. Sehingga sebagai orangtua, segala hal yang kita lakukan haruslah dilakukan dengan hati-hati dengan penuh perhatian. Jangan sampai perilaku buruk yang ada pada orangtua ditiru dan ditanamkan pada diri anak-anak sehingga menjadi kebiasaan buruk yang mereka miliki.

Khusus untuk anak-anak balita maupun batita yang berbicara kasar atau melontarkan umpatan, maka sudah bisa dipastikan bahwa ia sedang “menerapkan” apa yang ia dapatkan dari lingkunganya. Dan sudah jelas pula bahwa mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka ucapkan, karena memang hal ini dilakukan sebagai aplikasi dari apa yang mereka tiru dilingkungannya yang mana menurutnya itu adalah hal “menarik” jika diucapkan. Hanya saja, tidak bijak bagi para orangtua yang memberikan hukuman pada anak-anak sewaktu mereka berperilaku demikian. Sebab ketika orangtua bereaksi berlebihan, hal ini hanya akan memicu mereka untuk mengulangi kata-kata kasar tersebut. Lantas bagaimana mencegah anak balita dan batita agar mereka tidak berbicara kasar? Kita simak solusinya dibawah ini.

1. Jangan Biarkan Perilaku Buruk Anak Meningkat

Sewaktu anda untuk pertama kalinya mendengar anak anda mengucapkan kata-kata kasar sebaiknya tidak terkejut dengan menampakan reaksi yang berlebihan apalagi menganga dengan terlihat kaget. Hal ini bisa jadi dianggap sebagai hal yang menarik sewaktu melihat ekspresi anda sehingga pada akhirnya akan menjadi lelucon yang lucu untuk si anak. Namun, tidak bijak pula jika langsung memarahi anak dan memberikan hukuman dengan tiba-tiba. Sewaktu si anak melontarkan kata-kata kasar, berikan tindakan tegas pada mereka dan jangan biarkan hal ini menjadi kebiasaan buruk yang akan tertanam pada diri mereka. Jika anak masih terus melakukan hal yang sama meski ketika anda sudah memberikan mereka peringatan, maka upayakan segala hal yang akan membuat mereka merasa jera dan tidak mengulanginya kembali atau bahkan membuat kebiasaan buruk ini semakin meningkat.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons