Sudah Adakah Vaksin Untuk Ebola?

Pengamatan selanjutnya mengenai virus ebola adalah orang yang meninggal dengan penyakit ebola masih bisa menularkan penyakit ebola ketika orang lain kontak langsung dengan cairan tubuh maupun darah orang yang meninggal tersebut. Pemberian ASI pun harus diwaspadai sebagai sarana untuk penularan virus ebola, begitupula dengan hubungan intim sehingga diperlukan pemulihan hingga 3 bulan dari hasil positif sembuh, hal ini dikarenakan virus ebola masih dapat menginfeksi melalui sperma selama 3 bulan dari kesembuhan pasien ebola.

Virus ebola yang mematikan

Sebuah studi baru menemukan virus ebola yang menyebabkan wabah meluas di negara negara Afrika Barat tidak bermutasi secepat laporan sebelumnya. Temuan ini membantu menghilangkan ketakutan bahwa virus tersebut dapat berubah menjadi bentuk yang lebih menular atau mematikan.

Dalam studi yang dipublikasikan secara online di jurnal Science, peneliti membandingkan sampel virus dari orang-orang di Afrika yang terinfeksi Ebola sampai sembilan bulan. Mereka menemukan bahwa sekuens genetik virus ‘yang hampir sama, yang berarti bahwa virus telah menjalani relatif sedikit mutasi atau perubahan urutan genetik selama jangka waktu tersebut.

Bahkan para peneliti mengatakan tidak melihat bukti bahwa virus ini bermutasi lebih cepat daripada yang telah dilaporkan dalam wabah sebelumnya. Hasil baru berita baik, kata para ahli. Dalam sebuah studi 2014 yang dipublikasikan dalam jurnal Science, para peneliti telah menyarankan bahwa virus Ebola di Afrika epidemi Barat bermutasi dua kali lebih cepat virus strain Ebola lainnya. Dalam penelitian tersebut, peneliti membandingkan sampel virus yang diambil dari orang-orang yang terinfeksi hanya tiga bulan terpisah, jangka waktu yang relatif singkat.

Bahkan temuan itu mengejutkan peneliti, bahkan dalam studi baru, para peneliti membandingkan sampel virus dikumpulkan dari pasien yang terinfeksi di Guinea pada bulan Maret 2014, Sierra Leone pada bulan Juni 2014 dan Mali pada bulan November 2014. Para peneliti menemukan bahwa sampel dari bulan Maret dan November berbeda. Tak satu pun dari mutasi yang para peneliti mengamati dalam penelitian akan meningkatkan keparahan atau mengubah transmissibility Ebola.

Para peneliti telah mempelajari laju mutasi Ebola di sebagian jenis virus adalah virus RNA, yang berarti menggunakan RNA, bukan DNA, untuk materi genetik. Virus RNA umumnya memiliki tingkat mutasi yang lebih tinggi daripada virus DNA.Oleh karena itu penyebarannya begitu sangat cepat dan mematikan bahkan sampai saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin yang menanngkal virus ebola.

Pengembangan vaksin ebola terus dilakukan

Sebuah vaksin terhadap virus Ebola sangat dibutuhkan, dan beberapa perusahaan berlomba untuk menguji vaksin eksperimental mereka dalam upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit virus mematikan. Ebola telah muak lebih dari 20.000 orang di Afrika Barat, dan menewaskan sedikitnya 8.200 begitupula menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Para ahli memperkirakan bahwa sedikitnya 100.000 dosis vaksin yang diperlukan untuk melindungi petugas kesehatan garis depan. Menurut WHO dan setidaknya 12 juta dosis akan diperlukan untuk memvaksinasi semua orang dewasa di tiga negara terburuk terkena dampak dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Saat ini, ada tiga vaksin eksperimental yang terlihat menjanjikan, yang dilisensikan kepada perusahaan farmasi besar, dan sekarang sedang diuji pada manusia dalam waktu yang sangat cepat.

Berikut ini adalah melihat setiap vaksin ebola :

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons