Depresi dan Ibu Hamil

Ibu hamil yang dihadapkan pada kegiatan yang berulang, pekerjaan, permasalahan dalam rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat sehingga menimbulkan rasa jenuh. Rasa jenuh yang setiap hari dirasakan oleh ibu hamil akan memicu terjadinya depresi.

Depresi pada ibu hamil akan menimbulkan permasalahan kesehatan, tidak terkecuali pada masalah kesehatan ibu dan janin. Salah satunya akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai ibu hamil yang seringkali mengalami depresi. Bagaimana pengaruhnya pada janin dan bagaimana solusinya.

Pengertian Depresi

Seperti yang dikutip dari halaman wikipedia.org bahwa depresi adalah kondisi yang lebih dari keadaan sedih. Apalagi kondisi sedih seseorang hingga menyebabkan terganggu maka dinamakan Gangguan Depresi. Gangguan depresi akan menyebabkan perasaan sedih, mengalami kelelehan yang berlebihan ketika melakukan kegiatan rutin, bahkan hingga mengalami kehilangan minat dan juga semangat. Beberapa diantaranya dapat terjadi hingga mengalami gangguan pola tidur. 

Masih dalam situs yang sama wikipedia.org penyebab dari kondisi depresi diantaranya adalah faktor organobiologis yaitu adanya ketidakseimbangan di otak. Selain itu bisa juga faktor psikologis yang terjadi karena beban psikis sehingga dapat berdampak pada pembelajaran perilaku pada keadaan sosial. Terakhir penyebabnya adalah disebabkan karena sosio lingkungan dapat terjadi karena kehilangan orang yang dicinta, kehilangan pekerjaan atau paska bencana.

Kondisi terparah dari depresi dapat menyebabkan gangguan jiwa atau kehilangan semangat hidup sehingga bunuh diri. Sedangkan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa depresi berbeda beda disesuaikan dengan kondisi pasien. Cara yang dilakukan adalah dengan gabungan farmakoterapi dan konseling sehingga membantu dalam penyembuhan.

Ibu Hamil sering Menangis Picu Depresi

Perasaan kesepian merasa kesendirian menghadapi keluhan kehamilan cenderung membuat ibu hamil lebih sentitif. Bahkan beberapa perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat ibu hamil lebih peka dan sensitif. Ibu hamil dapat menangis berlebihan ketika level hormon sedang berada di puncak bahkan ibu hamil yang cenderung sering menangis yang akan memicu depresi.

Ibu hamil yang sering menangis saat hamil dipicu oleh hormon. Ada tiga hormon yang mempengaruhi ibu hamil yaitu estrogen, progesterone dan gonadotropin. Hormon estrogen adalah yang paling dominan diproduksi ovum sedangkan progesterone membantu dalam menyeimbangkan kadar hormon estrogen, kemudian membentuk corpus luteum yang terjadi pada saat awal kehamilan dan di plasenta ketika usia kehamilan semakin tua.

Terakhir adalah gonadotropin yang diproduksi plasenta sehingga dapat mengubah neurotransmitter. Ibu hamil akan mengalami perubahan emosi pada minggu ke 6 dan minggu ke 10 kehamilan. Bahkan ibu hamil akan mengalami kejadian serupa yaitu perubahan hormon ketika usia kehamilan pada trimester ketiga.

Ibu hamil yang merencenakan kehamilan ataupun tidak merencanakan kehamilan akan bedampak pada stres apalagi berhubungan dengan status emosional. Stres dapat dipicu karena perubahan mood yang sangat cepat, sebaiknya memang berbagi cerita dengan suami untuk mengurangi masalah anda. Apalagi bila anda akhir-akhir ini sering menangis.

Sering menangis pada saat hamil akan tetapi apabila anda benar benar merasa tertekan dan sedih sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Depresi pada ibu hamil akan menggangu tumbuh kembang janin. Bahkan ibu hamil akan rentan terganggu kesehatannya karena seringkali merasa terganggu mengatur nafsu makan dan pola tidur.

Pengaruh Depresi pada Ibu dan Janin

Ibu hamil yang mengalami depresi harus segera mendapatkan penanganan segera. Janin akan mengalami gangguan dan beresiko mengalami depresi saat dewasa. Meskipun risiko depresi pada anak cukup kecil akan tetapi kesehatan jiwa anak saat dewasa harus dipertimbangkan.

Ibu hamil yang mengalami depresi saat hamil harus ditanggapi dan diobati dengan serius.Anak yang dikandung oleh ibu hamil yang mengalami depresi akan mengalami kasus yang serupa saat dewasa dikarenakan hormon yang diproduksi stress sehingga dapat mempengaruhi perkembangan anak di dalam rahim.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons