Waspadai Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Pada Kehamilan

Anda yang akan berencana untuk hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan TORCH. Pemeriksaan TORCH yaitu untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dan terhindar dari Toxoplasma, Rubella, kemudian Cytomegalovirus dan juga Hepatitis B. Penyakit tersebut akan membahayakan kesehatan ibu dan janin. Dari sekian pemeriksaan TORCH yang dilakukan, kali ini melalui artikel tim bidanku akan berbagi informasi mengenai Cytomegalovirus yang membahayakan kehamilan. Apa saja bahaya yang akan disebabkan oleh cytomegalovirus dan bagaimana solusi bagi ibu hamil yang mengalami infeksi virus Cytomegalovirus.

Pengertian Cytomegalovirus

Cytomegalovirus atau yang lebih dikenal dengan CMV adalah salah satu bentuk virus yang menyerupai virus herpes. Pada penderita yang terinfeksi oleh Cytomegalovirus maka gejalanya menyerupai flu bahkan beberapa mengalami tanpa gejala. Pemeriksaan darah merupakan solusi yang tepat untuk mengetahui tubuh terinfeksi Cytomegalovirus.

Infeksi Cytomegalovirus dapat menyebar melalui cairan tubuh penderita,melalui darah, sperma, air liur, urin dan juga air susu ibu. Kondisi penderita yang terserang infeksi Cytomegalovirus akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan yang berbeda.

Pada penderita yang terinfeksi Cytomegalovirus dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu :

  1. Tipe CMV Primer yaitu ketika seorang terinfeksi Cytomegalovirus pada pertama kalinya
  2. Tipe CMV Rekuren yaitu terjadi reaktifasi dari infeksi Cytomegalovirus yang dorman
  3. Tipe CMV KOngenital yaitu infeksi yang berasal dari ibu hamil yang terinfeksi Cytomegalovirus

Tidak hanya ibu hamil yang dapat terinfeksi Cytomegalovirus melainkan setiap individu dapat terserang oleh virus Cytomegalovirus. Meskipun demikian bahaya apabila virus Cytomegalovirus menyerang janin karena berada pada kondisi imun belum matang sehingga menimbulkan gejala yang berat. Penyebaran virus Cytomegalovirus akan terjadi melalui sirkulasi darah. Infeksi yang disebabkan oleh Cytomegalovirus akan sistematis bahkan akan menyerang organ tubuh dan meningkatkan inflamasi, memacu autoimun bahkan hingga menyebabkan infertilitas.

Pemeriksaan TORCH salah satu upaya untuk mengetahui infeksi Cytomegalovirus di dalam tubuh sebelum ibu merencanakan kehamilan. Pemeriksaan yang dilakukan melalui mikroskopik urin untuk mengetahui replikasi, infeksi dan juga pelepasan virus dalam urin.

Dampak Cytomegalovirus Pada Kehamilan

Cytomegalovirus atau CMV dapat menyerang individu bahkan sebelum ibu mengalami kehamilan. Hal yang dikhawatirkan adalah ibu tidak melakukan pemeriksaan sebelum merencanakan kehamilan. Salah satu yang harus dipertimbangkan sebelum merencanakan kehamilan adalah dengan melakukan pemeriksaan TORCH. Salah satunya untuk mengetahui infeksi Cytomegalovirus yang lebih banyak menyerang wanita hamil ketimbang usia sekolah. ( Baca juga: Tanda Kehamilan )

Sesuai pengertian yang telah dijelaskan diatas bahwa CMV dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Pada ibu hamil yang terinfeksi Cytomegalovirus masuk dalam kategori CMV primer. Selanjutnya akan berkembang menjadi CMV kongenital. Bahaya dari CMV kongenita adalah bayi yang dilahirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti pembesaran limpa, ruam, penyakit ikterus dan mengalami berat badan yang rendah.

Pada ibu hamil yang mengalami CMV tidak selamanya ditularkan pada bayinya.Beberapa tidak berpengaruh negatif pada ibu meskipun kebanyakan apabila ibu hamil mengalami infeksi pertama CMV maka risiko transmisi pada bayi jauh lebih tinggi ketimbang infeksi ulang. Anda harus mewaspadai terjadinya transmisi pada awal kehamilan.

Apabila ibu hamil terdeteksi terinfeksi CMV pada saat hamil maka akan dilakukan pengambilan air ketuban untuk menentukan bayi yang terinfeksi. Bahkan test pengambilan air ketuban penting dilakukan apabila pemeriksaan USG ditemukan abnormal.

Dampak CMV pada kehamilan tergantung pada usia kehamilan. Dampak virus CMV akan menyebabkan janin mengalami keguguran, mengalami cacad bahkan hingga prematur. Perbedaan inilah yang menyebabkan janin mengalami perbedaan. Beberapa berat badan rendah, perkembangan motorik dan kulit yang berwarna kuning pada bayi bahkan beberapa kasus dapat menyebabkan pembesaran hati.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons