Tips Mengatasi Balita yang Sulit Terlalu Dekat Dengan Ibu

Secara psikis anak memang sangat nyaman ketika bersama dengan anda. Meskipun demikian anda juga harus memberikan pengertian pada anak anda bahwa anak anda harus belajar bersosialisasi dan tidak terus bersama dengan anda. Hal ini yang menyebabkan orang tua seringkali main kucing-kucingan ketika akan pergi. Sangat melelahkan dan membuat aktivitas anda terhambat.

Dalam istilah psikologi ini merupakan tanda separation anxiety atau kecemasan berpisah yang mengacu pada orang yang sangat dikenal dekat oleh anak anda. Ini merupakan fase tonggak perkembangan yang seringkali dialami oleh anak. Sehingga seringkali anak yang masih kecil memiliki kekhawatiran apabila dipisahkan dengan orang yang sudah dikenal akrab oleh anak. Kecemasan ini dikarenakan anak tidak mengerti waktu sehingga anak mengkhawatirkan kapan ibu akan kembali lagi.

Pada usia 6 bulan bayi mulai menyadari adanya orang asing selain orang tuanya. Rasa cemas berpisah ini hampir dialami oleh bayi akan tetapi memiliki kadar yang berbeda. Bahkan pada umur 13 bulan bayi mengalami puncaknya sehingga ketakutan ditinggalkan oleh orang tuanya. Meskipun dianggap wajar terjadi pada setiap anak akan tetapi sikap ini terkadang menggangu anda sehingga penting untuk melakukan beberapa tips dalam mengatasi balita yang sulit ditinggalkan orang tua.

Berikut Tips dalam mengatasi balita yang sulit ditinggalkan orang tua :

1. Berikan Stimulasi sejak bayi

Kelekatan antara ibu dan anak sudah dipelajari dimulai usia bayi sehingga anak akan memilih dengan siapa anak anda cenderung lebih dekat, umumnya dengan yang seringkali bertemu dan bertatap muka dengan anak anda. Sejak bayi anda dapat memberikan permainan cilukba atau permainan yang menyembunyikan wajah anda di hadapan anak anda kemudian kembali muncul. Permainan ini akan memberikan pengertian bahwa ibu akan kembali di pandangan bayi.

2. Ibu tidak dramatis meninggalkan bayi

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons