Tips Hebat Menjadi Seorang ‘Single Parent’

Sebagian lain yang terpaksa harus hidup sendiri tanpa ditemani oleh pasangan dilatarbelakangi oleh takdir kematian. Suami atau istri yang mendahului menghadap yang Maha Kuasa, sehingga mereka terpaksa harus meneruskan hidup sendiri bersama dengan anak-anak tanpa pasangan yang mendampingi. Kondisi ini tentu saja akan terasa berat dirasakan oleh siapapun, terutama ketika dihadapkan pada kenyataan harus membesarkan dan mendidik anak-anak hasil buah cinta menuju dewasa. Hal ini tentulah bukan kondisi yang ideal, namun bagaimanapun hal ini haruslah dihadapi dan disikapi dengan kesadaran, kesabaran dan rasa penuh tanggung jawab. Hal ini tidak boleh menjadikan lemah dan putus asa dalam mengisi lembaran-lembaran baru dalam kesendirian.

Menjadi orangtua tunggal atau yang dikenal dengan single parent memang bukanlah hal yang mudah mengingat segala sesuatu harus anda lakukan sendiri. Tidak hanya menangani masalah emosi diri anda, tetapi juga anda dihadapkan dengan hidup dan turbulensi emosional anak.
Setiap orang tua mungkin memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-beda, bahkan tidak ada buku yang menjelaskan secara rinci bagaimana pola asuh yang baik untuk anak, terlebih lagi jika anda adalah seorang single parents. Namun hal ini,tidak serta merta membuat anda putus asa, anda bisa mendengarkan masukan atau mendengarkan cerita single parent lainnya yang bisa anda jadikan motivasi untuk lebih bersabar.

Berikut ini ada beberapa hal tertentu yang pada umumnya sering dilakukan oleh para single parents.

1.    Penyesuaian Diri

Menjadi seorang orangtua tunggal bukanlah hal yang gampang, namun demikian anda harus menerimanya dengan lapang dada. Melakukan penyesuaian diri dengan kondisi baru adalah langkah yang bisa anda lakukan. Baik mereka yang telah dewasa maupun anak-anak harus mampu berbuat lebih baik ketika orang tua tunggal dianggap sebagai pilihan yang layak bukanlah sebagai situasi patologis. Mulailah bersikap positif dan fokus pada manfaat dari orang tua tunggal. Seperti dengan mengurangi ketegangan konflik dirumah. Caranya, hargai setap otonomi baru yang dibuat dirumah dengan begitu, setiap individu dirumah akan merasa dihargai dan lebih berarti.

2.    Jangan Pernah Mencoba Dan Bersih Kukuh Menjadi Sahabat Terbaik Anak

Banyak orang yang beranggapan bahwa akan lebih baik jika sahabat terbaik anak adalah ibu mereka, namun tahukah anda dengan mengajak anak menjadi sahabat terbaik ibunya hanya akan menghasilkan anak yang kurang berkembang terlebih dikehidupan sosialnya.
Saat anak menemukan teman terbaiknya diluar dan menggantikan posisi anda sebagai tempat curhat, mungkin anda akan merasa sedih, namun jika anda seorang ibu yang hebat, maka tidak akan ada orang lain yang dapat mengambil posisi tersebut. Buanglah jauh-jauh semua pemikiran dan obseei menjadikan diri anda sebagai sahabat anak, sebaliknya fokuslah untuk membesarkan anak agar mereka tetap berada pada jalur yang benar.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons