Tips Menghadapi Anak Introvert Dan Membantu Mereka Keluar dari “Zonanya”

Pada kebanyakan kasus yang dijumpai, biasanya anak introvert memiliki kesulitan dalam kehidupan bersosialisasi karena mereka tidak memiliki rasa keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi sebagaimana yang dimiliki oleh anak-anak ekstrovert. Selain itu, beberapa criteria seperti, anak yang biasanya menjawab pertanyaan secara singkat, enggan mengungkapkan isi hatinya, cenderung lebih pendiam dibandingkan dengan teman-temannya, dan lebih suka mengamati orang berbicara dibandingkan ketika mereka menjadi pusat perhatian. Anak dengan kreteria ini termasuk kedalam kategori anak introvert.

Sebagai orang tua, sudah seharusnya anda bisa mengenali dan memahami bagaiamana kepribadian anak. Setiap anak diciptakan berbeda dan mereka memiliki bakatnya masing-masing. Kendati demikian, anda sebagai orangtua yang memiliki anak introvert, memaksakan anak untuk berperilaku layaknya anak ekstrovert tidak dibenarkan. Karena hal ini hanya akan membuat anak tertekan. Menghadapi anak-anak dengan kepribadian introvert memang sangat membingungkan bagi para orang tua.

Beberapa tips berikut mungkin akan membantu anda dalam menghadapi dan membantu mereka keluar dari “zona” introvertnya.

1.    Kenalkan Anak Pada Lingkungan

Pada dasarnya anak yang introvert memiliki kecenderungan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, ajak dan kenalkan mereka pada lingkungannya secara bertahap. Seperti salah satunya mengajaknya ikut serta saat mengunjungi tetangga. Saat dikenalkan dengan orang lain, anak introvert mungkin hanya akan bersembunyi dibalik tubuh ibu mereka, namun hal itu wajar. Dengan perlahan, jika anda terus membiasakan mengajaknya menjumpai orang lain, maka keberanian akan sedikit demi sedikit tumbuh.

2.    Kembangkan Bakatnya

Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, jadi coba perhatikan apa bakat anak anda. Biasanya anak-anak dengan kepribadian introvert lebih senang menjadi orang ‘dibelakang layar’. Sehingga tak heran jika melukis atau bermain piano akan menjadi hal yang lebih diminati oleh anak-anak introvert dibandingkan dengan hobi menyanyi atau menari. Olehkarena itu, janganlah sesekali terlalu memaksanya untuk menjadi seorang penampil karena hal ini akan membuat mereka tertekan. Berikan mereka kesempatan untuk menekuni dan mengembangkan apa yang diminatinya. Hal ini akan menjadi kunci untuk membantu anak introvert. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak introvert dan juga mengurangi pribadi mereka yang introvert tersebut.

3.    Berikan Kebebasan Memilih

Biasanya anak introvert tidak banyak bicara dan tak banyak menuntut. Mereka cenderung akan menerima apa yang diberikan atau dipilihkan oleh orang tua mereka. Namun, jika kebiasaan ini terus dibiarkan, maka perlahan anak akan kehilangan dorongan dan inisiatifnya. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, cobalah berikan mereka kesempatan untuk memilih. Misalkan, meminta anak untuk menentukan makanan apa yang hari ini ingin mereka makan. Pilihan seperti ini akan melatih anak introvert untuk menentukan sendiri apa yang yang mereka inginkan dan membuat mereka tak lagi menjadi pribadi yang selalu pasrah pada keadaan.

4.    Bangun Kepercayaan Dirinya Dengan Pujian

Meskipun anak introvert cenderung pendiam dan tak banyak menuntut, namun mereka tetaplah anak-anak. Mereka juga akan senang bila diberikan pujian. Untuk itulah, berikan pujian dan penghargaan kecil pada setiap pencapaiannya. Misalkan saat ia mendapatkan nilai yang baik, pujilah mereka. Dengan memuji sama halnya dengan membangun kepercayaan diri anak. Jika kepercayaan diri anak tumbuh maka, pribadinya yang introvert akan sedikit berkurang.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons