Mengenal Ciri dan Gejala Diseleksia Pada Anak

Istilah diseleksia mungkin sudah tidak asing lagi bagi anda. Namun untuk sedikit menyegarkan ingatan anda, tidak ada salahnya jika kita mulai mengenal kembali apa itu diseleksia. Sebagaimana mengutip dari penjelasan ketua Pelaksana Harian Asosiasi Diseleksia Indonesia dr Kristianti Dewi, Sp A lewat media Kompas.com menjelaskan bahwa diseleksia adalah kelainan dengan dasar kelainan neurobiologist yang ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan baik dan akurat dalam pengejaan dan dalam kemampuan mengkode symbol.

Diseleksia sendiri terbagi menjadi dua bagian yakni acquired dyselexia dan developmental dyselexia. Developmental dyselexia adalah bawaan sejak lahir dan karena faktor penyebabnya adalah penyebab genetis atau keturunan, penyandang diseleksian jenis ini akan membawa kelainan ini seumur hidupnya dan tidak dapat disembuhkan. Bukan saja mengalami kesulitan membaca, para penderita diseleksia jenis ini cenderung mengalami hambatan dalam mengeja, menulis dan beberapa aspek bahasa lainnya. Namun meski demikian, anak-anak penyandang diseleksia ini memiliki kecerdasan normal dan bahkan bisa diatas rata-rata. Dengan penanganan khusus, kendala yang mereka alami bisa dan mungkin untuk di minimalkan.

Para peneliti mengungkapkan bahwa hampir 70 kasus diseleksia yang mereka jumpai seluruhnya adalah faktor keturunan sedangkan sisanya adalah terpengaruh faktor lain diluar faktor genetis dan hingga saat ini belum diketemukan apa penyebabnya. Sedangkan pada acquired dyselexia awalnya para penyandangnya adalah individu normal, namun saat mereka menjelang dewasa mengalami cedera otak dibagian kiri yang dapat menyebabkan diseleksia. Karena kasus diseleksia umumnya menyerang anak-anak, tak jarang para orang tua dibuat khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anaknya. Namun biasanya kemunculan diseleksia dapat ditandai dengan beberapa hal berikut ini.

Gejala Diseleksia

Gejala diseleksia mungkin sulit untuk disadari ketika anak-anak belum masuk dunia pendidikan dan ketika buah hati mencapai usia sekolah, guru dari anak anda mungkin adalah orang pertama yang menyadarinya. Namun beberapa gejala awal dapat mengidentifikasi masalah tersebut.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons