Studi yang didokumentasikan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics tersebut menganalisa jumlah kunyahan pada makanan terhadap banyaknya asupan kalori, ada kaitannya dengan terhadap berat badan. Menurut para ahli dalam riset Constance Brown-Riggs dari Academy of Nutrition and Dietetics, menunjukan dengan mengunyah makanan lebih lama hingga makanan menjadi lembut dapat memberikan kesempatan pada seseorang untuk menikmati rasa dan tekstur makanan dengan lebih baik. Dalam riset tersebut, para peneliti melibatkan para responden dengan berat normal, berlebihan dan obesitas. Para responden yang terlibat kemudian diminta untuk mengkonsumsi lima porsi pizza dan diminta untuk menghitung banyaknya jumlah mengunyah dalam melahap pizza.
Pada kesempatan yang lain, para responden diminta untuk melahap sebanyak 60 potong pizza yang kemudian responden diminta untuk melahapnya hingga mereka kenyang. Dalam kesempatan tersebut para responden juga diminta untuk mengunyah makanan sebanyak yang mereka mampu. Selanjutnya, dalam kesempatan berikutnya, para responden kemudian diminta untuk makan hingga kenyang namun dengan menambah jumlah kunyahan hingga 50 persen. Sampai dengan pada kesempatan ketiga, para responden lantas diminta untuk mengunyah hingga dua kali lipatnya.
Dari serangkaian riset tersebut, para ahli kemudian menyimpulkan bahwa penambahan jumlah kunyahan dapat menurunkan asupan kalori. Ketika mengunyah 50 persen lebih banyak daripada biasanya, para responden makan 10 persen atau 70 kalori lebih sedikit dari sebelumnya. Sedangkan ketika para responden mengunyah makanan hingga jumlah dua kali lipat kunyahan, mereka makan 15 persen atau 112 kalori lebih sedikit.
