Bahayakah apabila Air Ketuban Merembes?

Kadang kala, merembesnya air ketuban sulit untuk dibedakan dengan air yang juga keluar melalui vagina ataupun rembesan urin. Contohnya pada saat kehamilan memasuki trimester tiga dinding rahim mengalami tekanan yang diakibatkan oleh bayi yang tumbuh semakin besar. Pada saat itu ibu akan mengalami keputihan. Keputihan ini biasanya terjadi pada saat ibu memasuki kehamilan tua, sehingga kebanyakan banyak yang mengira bahwa itu air rembesan ketuban. Selain itu juga pada saat rahim yang terus membesar akan menekan kantung kermih sang ibu, tanpa disadari urin akan keluar merembes dengan sendirinya dan anda sering mengira itu air ketuban.

Lalu bagaimana cara agar anda bisa membedakan cairan apa yang keluar dari vagina, air ketuban ataukah urin? Tampung dan amati warna dari cairan yang keluar pada pembalut yang bersih. Air ketuban biasanya tidak berwarna serta tidak berbau apapun. Jika anda ragu, membedakan cairan yang merembes keluar dari vagina itu apakah urin ataukah air ketuban, maka hendaknya segeralah ibu ke rumah sakit demi menjalani pemeriksaan dokter lebih lanjut. Dokter dan bidan yang menangani akan melakukan pemeriksaan dan tes keasaman terhadap air yang merembes keluar atau dapat disebut dengan tes nitrazine dengan menggunakan teskertas lamkmus. Jika air yang merembes keluar tersebut air ketuban, maka tes keasaman terhadap cairan yang bersifat basa dan berubahnya warna kertas pada kertas lakmus tersebut menjadi warna biru.

Sementara jika cairan yang merembes adalah urin maka kertas lakmus tidak mengalami perubahan melainkan tetap berwarna merah disebabkan tidak bersifat asam. Pada kasus lainnnya, beberapa air ketuban berwarna kehijauan, ataupun kuning kecoklatan, jika terjadi hal tersebut makan segera minta penanganan dari dokter. Beritahukan semua keluhan anda kepada dokter anda dari cairan yag merembes keluar dan warna dari cairan yang keluar tersebut agar dokter segera mengidentifikasi serta segera mengambil tindakan yang mungkin diperlukan.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons