Penyebab Jantung Bocor Pada Bayi | Gejala & Pengobatan

Jantung dapat dikatakan sebagai organ yang paling penting pada tubuh kita. Jantung berfungsi untuk memompa darah dari dalam jantung yang dialirkan keseluruh bagian tubuh termasuk otak, hidung, mata, leher, tulang belakang, kaki, lutut, dan bagian tubuh lainnya yang kemudian kembali lagi kejantung. Dengan pekerjaannya tersebut jantung terus memompa darah setiap detik, menit, jam dan tidak akan berhenti, kecuali ketika kita menghembuskan nafas terakhir.

Dengan mengetahui pekerjaan jantung pada tubuh manusia, tentu ini menjadi tugas bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan jantung agar tetap sehat dan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Tentunya, jantung membutuhkan asupan nutrisi yang baik sehingga jantung dapat bekerja dengan normal. Meskipun jantung tidak pernah meminta untuk berhendi meski hanya satu jam, namun seyogianya kita patut untuk menjaga jantung dengan sangat baik. Bagaimanapun juga, jantung sangat berperan penting semasa hidup kita. Jika jantung berhenti, berhenti pula kehidupan kita didunia.

Sering kita jumpai berbagai penyakit jantung pada manusia, tidak terkecuali pada bayi yang baru lahir. Penyakit jantung memiliki berbagai jenis yang tentunya berbeda-beda akan nama, penyebab dan gejalanya. Salah satu penyakit jantung yang sering dijumpai khususnya pada bayi baru lahir adalah jantung bocor. Jantung bocor pada bayi baru lahir akhir-akhir ini sangat marak terjadi.

Jantung Bocor Pada Bayi

Berdasarkan data pusat jantung nasional harapan kita, dicatat sekitar 1.000 kelahiran yang tersebar dibeberapa tempat, 6 – 7 kasus kelahiran yang mengidap jantung bocor pada bayi baru lahir. Angka tersebut terdeteksi pada bayi yang baru lahir, belum termasuk bayi yang sudah memiliki usia yang cukup sekitar dua minggu atau 2 bulan> Karena pada umumnya, jatung bocor pada bayi dapat dideteksi ketika bayi sudah berusia dua minggu sampai dua bulan. Hal ini dikarenakan, pada bayi baru lahir masih memiliki daya tahan tubuh yang terbilang cukup baik. Namun, setelah dua minggu atau lebih, barulah seorang bayi memunculkan gejala-gejala kelainan pada jantung. Seperi apa gejala-gejala jantung bocor pada bayi, tentunya kami akan sajikan pada poin selanjutnya. Baca Juga: Cara Menghindari Toksoplasma dari Kucing Saat Hamil

Jantung bocor pada bayi menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian.Tentunya, bayi yang meninggal menjadi hal yang sangat menyedihkan bagi setiap orang tua yang mendambakan kehadiran buah hati di kehidupannya. Pada umumnya, jantung bocor pada bayi akan menyebabkan kematian  sebelum bayi tersebut berusia 1 tahun, bahkan beberapa kasus tercacat bayi meninggal pada umur dua minggu. Beberapa kasus jantung bocor pada bayi, terdapat sekitar 800-900 kasus pertahun, bayi yang selamat lewat pembedahan jantung bocor dengan catatan melakukan pengobatan dan konsultasi yang rutin kepada dokter spesialis jantung untuk melihat perkembangan jantung pada bayi.  

Jantung Bocor Pada Bayi didalam Kandungan

Jantung bocor pada bayi didalam kandungan dapat disebut dengan penyakit jantung bawaannya. Pasalnya, jantung bocor pada bayi pada kasus ini terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Tentunya, aliran darah pada bayi dalam kandungan berbeda dengan bayi yang sudah dilahirkan. Pada bayi didalam kandungan, darah dialirkan melalui pembuluh nadi di tali ari (umbilicus) menuju plasenta. Didalam plasenta, darah akan melakukan proses penyerapan oleh darah ibu sehingga melepaskan sisa pembakaran dan mengambil makanan dan oksigen pada darah ibu. Dari dalam plasenta, darah akan dialirkan melalui pembuluh balik tali ari (vena umbilicais) menuju hati untuk diolah. Namun, karena hati belum berfungsi dengan baik dalam mengolah kandungan makanan dari ibu dan sisa-sisa makanan sudah diolah pada hati si ibu terlebih dahulu, maka darah langsung dialirkan keserambi kanan jantung bayi.

Sebagian darah dialirkan ke paru-paru dan ke bilik kanan jantung bayi, tetapi sebagian lain dialirkan ke serambi kiri dengan melalui sebuah lubang pada bayi. Pada lubang itu yang disebut dengan foramen ovale memang sangat dibutuhkan untuk keperluan dalam mengalirkan darah ke serambi kiri. Namun, pada bayi normal, lubang tersebut akan segera menutup kembali setelah bayi dilahirkan. Namun, ketika lubang tersebut tidak tertutup, maka kegagalan inilah yang disebut dengan kelainan jantung bocor pada bayi. Lihat juga: Kenali PCOS Gangguan Hormonal Pada Wanita, Gejala dan Penyebabnya

Penyebab Jantung Bocor Pada Bayi

Faktanya, sebagian besar penyakit jantung bawaan atau jantung bocor pada bayi baru lahir belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, terdapat beberapa faktor-faktor pemicu yang bidsa menyebabkan kelainan jantung bocor pada bayi. Berikut beberapa penyebab jantung bocor pada bayi:

Faktor genetik

Faktor pertama ini memang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Faktor genetik atau kelainan kromosom ketika janin dalam proses pembuahan dan perkembangan didalam kandungan menjadi faktor utama penyebab jantung bocor pada bayi. Tentunya, proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi ini menjadi penentu sehat atau tidaknya bayi ketika dilahirkan. Tentunya, beberapa anak yang memiliki kelainan genetik seperti sindrom down dimungkinkan memiliki kelainan jantung bawaan.

Faktor keturunan

Faktor keturunan juga memiliki peran sebagai penyebab jantung bocor pada bayi. Faktor keturunan memang erat kaitannya dengan penyebab kelainan jantung pada bayi. Misalnya, jika orang tua yang memiliki riwayat kelainan jantung atau jantung bocor akan sangat mungkin menjadi penyebab kelainan ini timbul dibandingkan dengan orang tua yang sehat.

Infeksi Virus

Virus ini tebilang virus yang sangat berbahaya terutama bagi ibu hamil. Virus dengan singkatan TORCH (Toxo, Rubella, CMV dan Herpes) rentan menginfeksi ibu hamil. Memang, penyakit ini telah mengendap pada seorang ibu ketika sedang tidak hamil. Namun, setelah hamil sampai melahirkan barulah terdapat gejala-gejala yang mulai serius pada kehamilannya seperti keguguran, hamil anggur, janin meninggal didalam kandungan, bahkan menyababkan jantung bocor pada bayi setelah mereka dilahirkan. 

Umumnya, virus ini berasal dari makanan dan hewan yang ada disekitar kita seperi burung, kucing, ayam, tikus, unta, babi, anjing, merpati dan unggas lainnya yang tersebar melalui kotoran atau bagian tubuhnya. Maka, jika Anda memiliki hewan peliharaan, rawatlah kebersihan dan jauhkan kotorannya dari sekitar rumah, kalau perlu periksakan ke dokter hewan untuk melakukan pengecekan.

Gaya Hidup

Ibu hamil tentunya harus mempunyai gaya hidup yang berbeda dari keadaannya sebelum hamil. Pasalnya, seorang ibu sedang hamil sedang membawa seseorang yang nantinya menjadi buah hati. Maka, menjaga kehamilan Anda tetap sehat dengan asupan-asupan makanan bernutrisi adalah sebuah keharusan bagi setiap ibu hamil.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons