IUFD / intra uterine fetal death (kematian janin dalam kandungan)

Sebenarnya artikel ini aku cari untuk memenuhi keinginan tahuku tentang IUFD / intra uterine fetal death (kematian janin dalam kandungan). Maklum setahun yang lalu tepatnya 08 Mei 2010, janin yang kukandung meninggal dalam kandungan….Penjelasan dari dokterpun kurasa sangat kurang, beliau hanya bilang kalau aku terkena Infeksi Saluran Kemih.

Nah apakah IUFD itu sendiri? Menurut sumber IUFD adalah kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih. Umumnya kematian janin terjadi menjelang persalinan saat usia kehamilan sudah memasuki 8 bulan.

Adapun beberapa penyebab IUFD adalah:

v      Ketidak cocokan golangan darah, rhesus ibu dan bayinya

v      Gerakan bayi yang berlebihan

v      Berbagai penyakit pada ibu hamil

v      Kelainan kromosom

v      Trauma saat hamil

v      Infeksi pada ibu hamil

v      Kelainan bawaan bayi

Yang perlu dipantau dari kejadian IUFD yaitu tentang psikis si ibu, maklum saya baru bisa bangkit setelah 6 bulan kejadian.Pada prinsipnya, IUFD memang harus segera dilahirkan. Tapi itu tidak berarti seketika hari itu juga harus lahir. Selain itu kondisi bayi yang sudah meninggal memang berpengaruh pada lamanya proses persalinan karena bayi yang sudah meninggal dalam rahim tidak bisa lagi memberi tekanan pada jalan lahir sehingga akan berpengaruh terhadap lamanya proses pembukaan jalan lahir. Karena itu, proses persalinanIUFD pada umumnya lebih lama daripada proses persalinan yang bayinya masih hidup. Malah ada yang sampai berhari-hari. Tapi itu tidak masalah, selama kematian bayi itu tidak lebih dari 2 minggu maka tidak akan menimbulkan efek (keracunan bagi ibunya). Dan sangat jarang terjadi kasus IUFD itu tidak lahir melebihi 2 minggu. Karena tubuh mausia sudah diprogram sedemikian sempurnanya oleh Allah. Jika terjadi IUFD, maka secara alami tubuh akan merespon dengan berusaha mengeluarkan “sesuatu yang asing” tersebut.

Jadi…

v     Proses persalinan IUFD diprioritaskan untuk lahir normal dulu dengan catatan tidak ada penyulit untuk lahir normal (menimbang untuk efek ke depan bagi si ibu).

v      Sabar adalah kunci penanganan proses persalinan IUFD.. jangan terburu-buru meminta operasi karena akan menimbulkan efek kurang menguntungkan bagi ibunya kelak. Padahal si bayi sudah tidak ada.

v    Berikan dukungan moril pada pasien yang mengalami IUFD tersebut, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak yang membesuk saat pasien belum bersalin. Karena dikhawatirkan semakin banyak yang berkunjung, semakin banyak simpati, semakin banyak tangisan, semakin banyak kekhawatiran akan membuat si pasien semakin down, akan membuat si pasien dan keluarganya bertambah panik sehingga akhirnya minta segera operasi saja.

v     Percayakan penanganan pada dokter dan perawat, jangan lantas kekhawatiran tersebut membuat persepsi yang tidak-tidak dan terburu-buru, jika memang belum terlalu jelas tanyakan saja pada dokter dan perawatnya.

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons