Infeksi Listeria (Listeriosis) pada Kehamilan

Ibu hamil yang mengalami listeriosis hanya mungkin mengalami gejala seperti flu ringan, meskipun demikian pemeriksaan dokter dapat membantu anda untuk memastikan kondisi kesehatan anda. Infeksi listeria akan menyebabkan risiko kelahiran prematur, keguguran, dan bayi meninggal setelah kelahiran. Selain itu infeksi Listeria atau dikenal dengan listeriosis pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai infeksi, termasuk terjadinya gastroenteritis yang ditandai dengan muntah dan diare, terjadinya infeksi bakteri di dalam darah bakteremia, pneumonia, meningitis, osteomielitisatau terjadinya  infeksi pada tulang, dan endokarditis atau infeksi pada lapisan di dalam jantung. Meskipun kasus listeriosis relatif jarang ditemukan pada ibu hamil akan tetapi bagi individu yang mengalami penurunan dan masalah dengan kekebalan tubuh akan meningatkan resiko ini. Sehingga penting untuk mengetahui gejala Listeriosis dan memeriksakan pada dokter anda. Hal ini untuk segera melakukan pengobatan dan meminimalisir infeksi serius yang dapat mengancam ibu dan janin.

Adapun lbu hamil yang menderita listeriosis akan mendapatkan antibiotik dengan bantuan medis dengan menggunakan antibiotik melalui kateter intravena (IV). Pada umunya pengobatan akan berlangsung sekitar 10 hari dan berlangsung di rumah sakit atau klinik. Bagi ibu hamil yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh yang terganggu oleh infeksi ataupun penyakit lebih meningkatkan resiko infeksi listeriosis parah dan memerlukan penanganan yang serius. Selama kehamilan anda dapat melakukan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan Listeriosis. Meskipun tidak ada vaksin terhadap bakteri yang menyebabkan listeriosis, Anda dapat membantu mengurangi risiko untuk keluarga anda dengan mengambil tindakan pencegahan keamanan dari konsumsi makanan tertentu :

1.  Selalu memasak makanan terutama daging dan telur  secara menyeluruh untuk suhu yang tepat. Hindari mengkonsumsi makanan yang setengah matang.

2.  Selalu menjaga kebersihan buah dan sayuran secara menyeluruh sebelum dikonsumsi.

3.  Mengkonsumsi susu yang telah melalui pasteurisasi, dan pastikan bahwa susu didinginkan pada suhu yang sesuai, yang kurang dari 40 ° F ( 4 ° C ). Hindari pula makanan yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi .

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons