Dapatkah Ebola Menginfeksi Melalui Makanan?

Tidak ada yang telah terinfeksi Ebola dari makanan yang diimpor, atau bahkan ilegal diselundupkan. Selain itu tidak ada yang telah terinfeksi Ebola dari makan makanan yang tumbuh atau dibeli. Bahkan sampai saat ini tidak ada bukti bahwa makanan yang diproduksi secara komersial yang pernah dikirimkan virus Ebola. Selain itu belum ada bukti dalam penyelidikan sebelumnya wabah virus Ebola menyebar melalui makanan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari pekerja makanan yang terinfeksi.

Hindari konsumsi makanan dari daging hewan tertentu

Di beberapa negara Afrika, wabah Ebola dikaitkan dengan paparan hewan liar yang terkontaminasi, meskipun cara Ebola menyebar pemotongan, penanganan, atau mengkonsumsi dari daging satwa liar. Berburu, menyembelih, dan makan binatang liar memang  tidak selamanya menimbulkan risiko infeksi virus Ebola. Beberapa hewan yang diduga menjadi pemicu penyebaran ebola adalah kelelawar, monyet dan kera.

Pertanyaan yang membuat anda berpikir apakah makanan impor dari salah satu negara di Afrika Barat atau dari negara-negara dengan kasus Ebola di daerah lain dengan tindakan pengendalian pasti, menimbulkan risiko kepada konsumen? Di Afrika Barat, transmisi Ebola melalui makan atau memegang makanan selain daging satwa liar belum pernah didokumentasikan menjadi penyebaran ebola. Makanan (selain daging satwa liar) yang diimpor dari Afrika Barat tidak berisiko menimbulkan infeksi ebola.

Aman untuk makan di restoran yang dimiliki atau dioperasikan oleh orang-orang dari Afrika Barat

Tidak ada alasan untuk menghindari restoran yang dimiliki atau dioperasikan oleh orang-orang yang tertentu ras, etnis, kebangsaan, atau negara asal. Orang-orang keturunan Afrika Barat yang tinggal di suatu negara tidak berisiko untuk menyebarkan Ebola apabila tidak bersentuhan langsung dengan penderita ebola.

Bahkan di Amerika serikat baru-baru ini wisatawan yang berkunjung ke daerah dengan kasus ebola atau mereka yang melakukan kontak dengan pasien yang sakit atau meninggal akibat Ebola, terlepas dari negara asal, secara aktif dimonitor untuk tanda-tanda dan gejala Ebola oleh petugas kesehatan masyarakat selama 21 hari setelah mereka kembali negara asal mereka, Amerika Serikat.

Pengawasan Aktif pada orang yang terkena gejala ebola

Pengawasan aktif menetapkan kontak kesehatan masyarakat dan wisatawan dari wilayah yang terkena dampak untuk memantau tanda-tanda dan gejala Ebola. Petugas kesehatan akan memutuskan apakah orang-orang yang sedang aktif dimonitor akan perlu perintah kesehatan masyarakat tambahan seperti pembatasan gerakan berdasarkan tingkat risiko.

Adanya tanda-tanda atau gejala Ebola maka harus menghubungi penanggulangan kesehatan segera. Para ahli kesehatan akan merekomendasikan  yang paling tepat untuk memberikan tindakan. Tanda-tanda atau gejala Ebola yaitu termasuk demam, sakit kepala yang tidak tertahankan, nyeri otot, lesu, kelelahan, diare, muntah, perut nyeri, dan pendarahan (atau memar).

Apabila seseorang karyawan yang bertugas menyedia makanan mulai menunjukkan tanda-tanda atau gejala, karyawan harus mengisolasi dirinya sendiri dalam ruang jauh dari orang lain. Tentu saja setelah melakukan serangkaian test medis yang mendukung bahwa gejala tersebut merupakan gejala penyakit ebola.

Umumnya petugas kesehatan akan mencari tahu apakah anda  melakukan kontak fisik langsung dengan orang sakit sebelumnya atau melakukan pertukaran darah ataupun cairan tubuhnya (urin, air liur, keringat, kotoran, muntah, ASI, dan sperma).

Isolasi dan evaluasi rencana mencakup petunjuk yang tepat untuk membatasi paparan dari orang lain, dan untuk mengarahkan individu ke rumah sakit yang telah dilengkapi untuk menerima pasien Ebola dan mengevaluasi pasien yang menderita ebola.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons