Bolehkah Ibu Hamil Minum Paracetamol?

Sistem imunitas pada ibu hamil cenderung lebih rapuh dibandingkan dengan mereka yang sedang tidak hamil. Kondisi inilah yang menyebabkan keluhan dan penyakit akan lebih sering muncul pada ibu hamil, terutama pada usia trimester pertama kehamilannya.

Beberapa keluhan akan lebih sering muncul pada masa ini. Ibu hamil yang sudah pernah mengalami kehamilan sebelumnya mungkin akan lebih terbiasa dengan kondisi ini. Lain halnya dengan ibu hamil yang baru saja mengalami kehamilan pertamanya. Kondisi timbulnya keluhan kehamilan akan mungkin membuat tubuhnya merasa kewalahan menahan gangguan bermacam-macam yang seringkali datang.

Keluhan yang muncul selama masa kehamilan terutama pada trimester awal kehamilan terjadi sebab sistem tubuh anda sedang dalam proses menyesuaikan diri dengan kondisi kehamilan anda saat ini. Itulah mengapa masalah akan lebih sering muncul pada masa ini. Akan tetapi tak perlu khawatir sebab pada dasarnya permasalahan ini akan dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu melakukan pengobatan intens yang dilakukan oleh ahli medis.

Adapun beberapa keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil pada masa ini diantaranya adalah mual, muntah, pusing, lemas, demam dan bahkan meriang. Kondisi ini memang menjadi bagian dari keluhan kehamilan yang umum dan wajar. Hanya saja, bila tidak ditangani dengan baik maka mungkin anda akan terus-terusan terbebani dengan masalah ini sehingga ibu hamil tidak akan dapat menjalani kesehariannya dengan baik dan normal.

Kondisi pusing dan demam seringkali menjadi dua hal yang cukup menyiksa. Betapa tidak, pada kondisi ini tubuh seringkali merasakan lemas dan kepala pun terasa berat dan sulit untuk dapat beraktivitas. Meski dituntut untuk mendapatkan istirahat yang cukup namun bukan berarti pada masa kehamilan ibu hamil tidak bergerak atau melakukan aktivitas seperti biasanya. Beberapa kegiatan memang tetap boleh dilakukan dan dikerjakan. Hal inilah yang akan mungkin membuat anda terkendala apabila pusing dan meriang masih tetap anda rasakan.

Nah, untuk itulah kondisi ini seperti akan sangat membutuhkan penanganan dengan segera agar tubuh anda merasa lebih rileks dan tenang sehingga kegiatan dan hari-hari anda dapat dilalui dengan lebih ceria.

Untuk dapat mengatasi pusing dan demam yang dialami biasanya anda cukup mengambil paracetamol dan mengkonsumsinya dengan cukup untuk kemudian dengan mendapatkan tidur yang cukup maka kondisi ini akan dapat menghilang dengan cepat.

Konsumsi obat jenis paracetamol memang ampuh dikosumsi guna menghilangkan dua kondisi tersebut. Akan tetapi kondisi hamil yang anda alami saat ini umumnya membuat tindakan pengobatan menjadi terkendala. Hal ini dikarenakan ibu hamil tidak bisa sembarang mengkonsumsi obat atau pil untuk mengatasi keluhan kesehatan yang dialaminya. Sebab apa yang anda konsumsi akan mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan anda. Lalu apakah konsumsi obat paracetamol boleh dilakukan oleh ibu hamil?

Nah, untuk menjawab pertanyaan anda ini mari kita simak lebih jauh dibawah ini.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Paracetamol?

Konsumsi obat-obatan selama masa kehamilan adalah suatu hal yang sebaiknya tidak dilakukan dengan sembarang. Hal ini mengingat kandungan dalam obat akan mungkin berbahaya untuk kesehatan janin dalam kandungan anda. Selain itu, dosis yang tidak tepat dalam penggunaan obat bisa saja membunuh janin terutama pada usia kehamilan yang masih sangat muda. Keguguran atau meninggalnya janin akan menjadi hal yang menakutkan.

Termasuk dengan kosumsi paracetamol untuk ibu hamil. Kondisi kehamilan yang dialami oleh seorang wanita membuat mereka tidak bisa mengkonsumsi obat jenis ini meski pada saat sebelum hamil obat ini mungkin menjadi obat umum yang seringkali diminum.

Sembarangan mengkonsumsi obat jenis paracetamol selama masa kehamilan akan berdampak buruk untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan ibu hamil. Jadi demikian mengait penyoalan bolehkah ibu hamil mengkonsumsi obat paracetamol atau tidak maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu masalah ini dengan dokter kandungan.

Lewat konsultasi dengan dokter maka akan ada banyak pertimbangan yang akan dilihat, mulai dari kondisi kesehatan anda, kondisi janin dalam kandungan dan jika diperbolehkah maka dosis yang diberikanpun akan tepat jumlahnya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons