Apa Itu Shaken Baby Syndrome?

Meskipun shaken baby syndrome dapat terjadi secara alami karena pergerakan bayi akan tetapi sering kali ditemukan karena perbuatan orang lain, orang tua atau pengasuh. Shaken baby syndrome sering kali ditemukan pada usia anak dibawah dua tahun dan tidak menutup kemungkinan dialami oleh usia balita dua tahun hingga lima tahun. Pada beberapa kasus shaken baby syndrome dapat menyebabkan cacat permanen atau yang lebih parah kematian. Kondisi bayi yang masih rentan apabila mendapatkan guncangan sehingga rongga antara otak dan tengkorak kepala akan mengakibatkan gagar otak apabila diguncang terlalu keras selain itu apabila diguncang terlalu kerang akan mengakibatkan patah tulang dikarenakan tulang yang belum begitu kuat.

Hal yang harus anda ketahui guncangan yang bisa menyebabkan cedera bukanlah guncangan ringan saat mengajak bayi anda becanda akan tetapi guncangan kuat, meskipun sebentar tetapi berpoteni menyebabkan terjadinya shaken baby syndrome. Pada umumnya tanda yang dapat dilihat apabila bayi anda mengalami shaken baby syndrome yaitu mengalami muntah-muntah kemudian di beberapa bagian terlihat memar dan seringkali rewel kemudian tanda yang paling dapat dilihat yaitu perubahan pola makan dan kesulitan bernafas yang dialami oleh bayi anda. Apabil anda mencurigai beberapa gejala yang mengarah pada shaken baby syndrome sebaiknya segera hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan dengan beberapa tahap seperti CT scan, MRI dll. Hal ini untuk segera memperkecil kemungkinan bahaya pada perkembangan bayi anda terutama yang berhubungan dengan fungsi psikomotor, kognitif atau motorik. Hindari dari pengasuh yang bersifat tempramental yang mampu membuat bayi anda mengalami shaken baby syndrome, selain itu berikut adalah beberapa tips untuk menghindari shaken baby syndrome :

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons